Membangun sebauh rumah tidak hanya membutuhkan konsep desain yang matang. Nyatanya Rencana Anggaran Biaya (RAB) pun turut dipertimbangkan dengan baik.
Membangun sebuah hunian menjadi sebuah pilihan yang banyak dilakukan oleh seseorang. Selain dapat mengatur tata letak maupun konsep secara mandiri, faktor menghindari keungkinan terburuk yang bisa saja terjadi ketika salah dalam memilih developer turut mewarnai dasar pemilihan. Namun, tahukah Anda bahwa sebelum membangun sebuah hunian Anda diharuskan untuk menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya) disamping menyiapkan konsep desain yang menarik. Informasi lengkap mengenai hal tersebut dapat Anda simak pada penjelasan di sub bab berikut ini.
Mengenal Apa Itu RAB?
Sebagian besar dari Anda mungkin baru kali pertama mendengar istilah RAB. Sedikit gambaran bahwa RAB (Rencana Anggaran Biaya) merupakan suatu rancangan proyeksi biaya yang dikeluarkan ketika akan membangun sebuh hunian atau bangunan sejenis. Layaknya sebuah rancangan anggaran pada umumnya, RAB dapat dibuat dan diselesaikan di awal. Anda dapat menggunakannya sebagai pedoman dalam melakukan pembangunan agar tidak melenceng jauh maupun melebihi budget yang dimiliki.
Jenis Cara Menghitung RAB Rumah
Pada umumnya dalam penyusunan RAB seseorang akan memilih salah satu dari dua pilihan yang tersedia. Masing-masing pilihan tentu memiliki sisi lebih maupun kurang. Adapun penjelasan rincinya dapat disimak pada artikel berikut ini.
1. Menggunakan Sistem Per Meter Persegi
Cara menghitung RAB rumah yang pertama didasarkan pada luasnya bangunan tiap meter persegi. Perlu dipahami bahwa sebelum menghitung Anda diharuskan untuk memastikan data luas bangunan maupun harga tiap meter persegi telah tersedia. Disamping itu Anda pun tetap diharuskan untuk menyesuaikan kedua data tersebut dengan lamanya proses pengerjaan suatu bangunan. Contoh dari penghitungannya dapat disimak pada ilustrasi berikut.
Bu Ani akan membangun sebuah hunian dengan panjang 10 meter dan lebar 15 meter, maka akan didapatkan luas bangunan sebesar 150 meter persegi. Ditaksir harga pengerjaan bangunan tiap meter persegi adalah Rp 4.000.000. Maka besar RAB nya adalah 150 meter persegi x Rp 4.000.000, sehingga hasil akhirnya adalah Rp 600.000.000.
2. Menggunakan Sistem Analisis Harga Satuan Bangunan
Tak jauh berbeda denagn cara pertama, untuk cara kedua tetap mengharuskan Anda untuk menyiapkan beberapa data pendukung. Adapun data yang harus Anda siapkan meliputi sketsa rancang bangun hunian yang ingin dibangun, rincian daftar spesifikasi material yang akan digunakan, rincian daftar pekerja, serta volume item pekerjaan. Setelah data tersebut dikumpulkan, selanjutnya Anda diharuskan menghitung volumenya didasarkan pada gambar dan ukuran bangunan. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan, Anda hanya perlu mengalikan volume dengan harga satuan. Contoh perhitungan untuk metode ini dapat Anda simak pada ilustrasi berikut.
Pak Budi ingin menghitung besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan keramik di rumahnya yang memiliki luas 80 meter persegi. Diketahui biaya pengerjaan tiap ubinnya untuk keseluruhan luas adalah Rp 150.000. Maka berdasarkan data tersebut besaran biaya pemasangan keseluruhan ubin untuk hunian seluas 80 meter persegi adalah 80 x Rp 150.000, yakni Rp 1.200.000.
Kedua cara tersebut dapat Anda hitung secara mandiri sebelum melaksanakan proses pembangunan hunian. Namun jika dirasa Anda kurang yakin dengan hasil tersebut, silakan diskusikan lebih lanjut dengan jasa distributor kontraktor ACP seven Jakarta.
Prosedur Cara Menghitung RAB Rumah
Sebelum menganalisa biaya yang harus dikeluarkan, terlebih dahulu Anda harus memahami prosedur cara menghitunga RAB rumah terlebih dahulu. Terdiri atas 5 tahapan, silakan pahami masing-masing poinnya dengan saksama.
1. Mempersiapkan Gambar Kerja
Hal pertama yang harus disiapkan adalah gambar kerja yang akan dijadikan sebagai bahan rujukan dalam proses perhitungan. Pada dokumen tersebut nantinya akan diketahui berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan, durasi pekerja dalam mengerjakan tiap pekerjaan, jumlah bahan material yang dibutuhkan dan lain sebagainya.
2. Menghitung Volume Pekerjaan
Setelah mempersiapkan dokumen gambar kerja, selanjutnya Anda diharuskan untuk melaukan penghitungan volume pekerjaan. Rincian ini akan berguna ketika Anda akan mempersiapkan budget pengeluaran untuk tiap jenis pekerjaan. Sehingga Anda diharuskan untuk menghitung harga tiap satuan unit pekerjaan dikalikan dengan daftar pekerjaan yang akan dilakukan.
3. Menentukan Harga Satuan Pekerja
Selanjutnya Anda diharuskan untuk menentukan harga satuan pekerja yang terdiri atas harga upah dan material. Pedoman dalam penentuan harga satuan kerja dapat disesuaikan dengan biaya pembangunan rumah di lingkungan tersebut. Pastikan untuk mendiskusikan upah di awal dengan matang dan hati-hati agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
4. Melakukan Perhitungan Jumlah Biaya Pekerja
Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan penghitungan jumlah biaya pekerja selama melaksanakan pekerjaannya. Caranya cukup mengalikan jumlah pekerjaan (misal pemasangan ubin) dengan harga atau upah tiap satuannya.
5. Membuat Rekapitulasi
Setelah kesemua data tersebut sudah terpenuhi, silakan Anda buat rekapitulasi perhitungan tiap pekerjaan. Dimulai dari pekerjaan persiapan awal, pondasi dan lain sebagainya silakan Anda hitung total keseluruhannya. Jika sudah maka akan ditemukan besaran biaya yang harus Anda siapkan untuk membangun hunian tersebut.
Nah itu dia penjelasan rinci mengenai cara menghitung RAB rumah secara lengkap. Selain total biaya tersebut Anda pun diharuskan untuk mempersiapkan biaya lain seperti pengurusan IMB serta biaya untuk hal lain yang tidak terduga. Semoga bermanfaat.