Hal yang Terjadi Jika Ibukota Pindah ke Kalimantan

Presiden Joko Widodo telah memutuskan bahwa ibukota pindah ke kalimantan. Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kertanegara, Provinsi Kaltim telah ditunjuk sebagai lokasi pengganti ibu kota. Hal ini sempat menjadi ramai, karena beberap sektor industri masih berada di kawasan Jakarta, namun Anda tidak perlu khawatir.

Keputusan Presiden Jokowi ibukota pindah ke kalimantan ini memang langsung mengundang banyak respon dari berbagai kalangan.  Beberapa setuju, dan tentu ada beberapa pihak yang tidak menginginkannya. Mungkin Anda mengetahui hal tersebut terjadi karena ditakutkan akan adanya dampak di beberapa sektor yang krusial apalagi untuk pengusaha atau pebisnis.

Salah satu dampak yang harus dipikirkan adalah perekonomian Indonesia.Sektor Perekonomian sangatlah penting bagi suatu negar, dan dalam hal ini Kalimantan memang menjadi salah satu sorotan. Hasil analisis indef pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, hingga saat ini belum memberikan dampak sama sekali kepada pertumbuhan ekonomi nasional.

Hasil analisa tersebut menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,00 persen. Padahal terdapat rencana untuk menyumbang pertumbuhan ekonomi kepada Kalimantan Timur sebesar 0,24 persen. Selain Kalimantan Timur ada juga Kalimantan Barat dan Papua Barat masing- masing sebesar 0.01 persen.Hal ini tentu belum terlihat angka yang signifikan.

Namun, ternyata terdapat dampak positif dari pemindahan ibu kota ini yang dirasakan bagi pelaku ekonomi makro, dan beberapa pegiat ekonomi mikro. Contohnya seperti penjualan rumah mewah di Kalimantan.Hal tersebut diungkapkan oleh sejumlah pengusaha properti di Kalimantan, dan diakui pula penjualan naik karena meningkatnya penjualan properti rumah sebagai investasi maupun hunian.

Lalu, apa alasan pemerintah memutuskan ibukota pindah ke kalimantan? Alasannya adalah karena resiko bencana yang minim.Kawasan tersebut juga dinilai cukup strategis diantara wilayah berkembang. Dalam hal ini Kalimantan Timur memiliki peluang besar untuk menjadi ibu kota negara Indonesia karena Kalimantan Timur lebih siap dibanding daerah lainnya.

Sebagai contoh, PLN mengklaim disana akan menjadi wilayah yang terbebas pemadaman listrik karena sumber penyediaan listrik di daerah tersebut direncanakan akan diambil dari Pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan atau EBT.