Bangau putih yang kita kenal sering mampir di persawahan kita, awalnya tersebar luas di Eropa Tengah. Populasinya di sana makin menipis terutama setelah banyak tragedi lingkungan, dari penggunaan gas dalam perang, chernobyl atau tumpahan minyak di laut hitam. Jadi, saat ini ada kesenjangan besar dalam distribusi bangau. Bangau putih dikatakan telah punah di Denmark, walau saat ada upaya konservasi dengan bentuk peternakan bangau di Swedia dan variannya di Hongaria juga Republik Ceko.
Konservasi itu sayangnya mengalami stagnasi. Namun, dengan upaya keras, bangau putih di Jerman, Prancis, Belanda, Portugal dan Spanyol telah meningkat lagi dalam beberapa tahun terakhir. Fokus distribusi utama bangau putih saat ini di dikonservasikan di Polandia. Sekitar 40 persen populasi dunia berada di negara-negara anggota UE baru di Eropa Timur.
Sebagai karnivora, bangau putih memakan berbagai macam mangsa binatang, termasuk serangga, ikan, amfibi, reptil, mamalia kecil dan burung kecil. Bangau mengambil sebagian besar makanannya dari tanah, di antara rerumputan dan tanaman kecil, dan hidup di air dangkal. Bangau hidup monogami, tetapi tidak berpasangan seumur hidup. Pasangan bangau biasa membangun sarang besar, yang dapat digunakan selama beberapa tahun. Setiap tahun betina dapat bertelur satu atau biasanya empat telur, yang menetas secara tidak sinkron 33-34 hari setelah diletakkan. Kedua pasangan bangau bergiliran mengerami telur dan memberi makan anak bangau. Anak bangau sendiri bisameninggalkan sarang 58-64 hari setelah menetas, dan terus diberi makan oleh bangau tua selama 7-20 hari lagi.
Sepasang bangau putih bertelur minimal satu telur per tahun maksimal bertelur empat, meskipun ada juga satu hingga tujuh. Telurnya berwarna putih, tetapi sering terlihat kotor atau kekuning-kuningan karena lapisan karbo. Ukurannya biasanya 73 mm × 52 mm, dan beratnya 96-129 g mana sekitar 11 g bagian dari cangkang. Inkubasi dimulai segera setelah telur pertama diletakkan, sehingga induk menetas secara tidak sinkron, mulai 33 hingga 34 hari. Bangau yang lemah biasanya ditinggalkan oleh kawanannya.