Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak provinsi. Setiap provinsi atau wilayah tentu memiliki ciri khas masing-masing yang berbeda satu sama lain. Perbedaan atau ciri khas masing-masing wilayah dapat dilihat dari bentuk rumah adat, budaya, kesenian hingga adat istiadat bahkan baju adatnya.
Adapun salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keunikan serta keindahan yang tidak ada habisnya adalah Papua. Papua yang terbagi menjadi beberapa wilayah juga memiliki budaya serta baju adat yang berbeda dengan wilayah lainnya yang ada di Indoensia.
Bahkan tidak sedikit yang menganggap bahwa baju adat yang berasal dari Papua terlihat unik dan mengagumkan. Hal itu tentu tidak lepas dari bahan yang digunakan untuk membuat baju adat tersebut. Pasalnya bahan yang digunakan untuk membuat baju adat Papua sebagian besar merupakan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan ataupun hewan.
Selain bahannya yang unik cara pembuatannya juga terbilang istimewa karena masih sangat sederhana dan tidak menggunakan mesin. Baju adat papua sangat beragam jenis dan namanya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai baju adat papua langsung saja simak informasi dibawah ini.
Koteka

Selain dikenal memiliki panorama alam yang sangat indah, Papua juga memiliki baju adat yang unik dan menarik. Adapun salah satu baju adat yang ada di Papua bernama koteka. Meskipun disebut baju adat tapi sebenarnya koteka tidak berbentuk seperti baju.
Pasalnya koteka terlihat seperti aksesoris atau benda yang digunakan untuk menutupi kemaluan atau alat vital laki-laki. Perlu diketahui bahwasanya pria Papua dalam kesehariannya tidak mengenakan baju sama sekali dan hanya mengenakan koteka saja. Dengan kata lain terlihat seperti orang sedang telanjang.
Untuk dapat membuat koteka diperlukan buah labu air yang sudah tua. Nantinya buah tersebut dibuang bagian dalamnya ataupun dibuang biji dan daging buahnya kemudian dikeringkan. Penggunaan buah labu air yang tua dikarenakan buah labu air yang tua memiliki tekstur yang keras serta akan lebih awet untuk digunakan jika dibandingkan dengan buah labu air muda.
Model koteka juga bermacam-macam, ada yang berbentuk panjang bahkan ada juga yang berselongsong. Selain memiliki model yang beragam ukurannya juga bervariasi, semakin tinggi kedudukan pria tersebut maka akan semakin besar ukuran koteka yang dikenakan.
Saat menggunakan koteka tidak sedikit pria Papua yang melengkapinya dengan berbagai aksesoris yang menarik seperti gigi anjing dan taring babi. Dimana nantinya aksesoris yang berupa gigi anjing dijadikan sebagai kalung. Sedangkan aksesoris taring babi akan dipasangkan dilubang hidung.
Supaya semakin terlihat gagah, tidak sedikit pula pria Papua yang melengkapi penampilannnya dengan membawa tombak ataupun senjata lainnya.
Rok Rumbai

Selain baju adat yang dikenakan pria, Papua juga memiliki baju adat yang bisa dipakai oleh wanita Papua yang bernamai rok rumbai. Sesuai dengan namanya, rok rumbai merupakan baju adat Papua yang berupa rok.
Biasanya rok rumbai yang digunakan wanita Papua terbuat dari daun sagu kering yang disusun sedemikian rupa untuk dapat menutupi tubuh bagian bawah. Selain dipakai oleh wanita Papua, rok rumbai juga terkadang dipakai oleh Pria Papua pada acara-acara tertentu.
Penggunaan rok rumbai biasanya dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang unik dan menarik. Aksesoris tersebut berupa hiasan kepala yang terbuat dari ijuk, daun sagu kering dan juga bulu burung kasuari.
Selain memakai rok rumbai, biasanya wanita Papua melengkapinya dengan aksesoris berupa tas noken. Adapun yang dimaksid dengan tas noken yaitu tas yang terbuat dari kulit kayu. Dimana tas noken tersebut selain sebagai aksesoris bisa juga digunakan untuk menyimpan atau membawa sayuran, umbi-umbian hingga hasil buruan.
Tas noken ternyata tidak hanya bisa dipakai oleh wanita Papua saja tapi pria Papua juga bisa menggunakan tas noken untuk membawa atau menyimpan hasil buruan berupa kelinci, burung hingga tikus.
Sali
Selain rok rumbai ada juga baju adat lainnya yang biasanya dikenakan oleh wanita Papua. Dimana baju adat yang satu ini biasanya dipakai oleh wanita Papua yang masih lajang ataupun belum menikah.
Dengan kata lain wanita yang sudah menikah tidak layak untuk mengenakan baju adat Papua yang satu ini. Banyak orang yang menyebut baju adat yang satu ini dengan nama Sali. Baju adat Sali terbuat dari kulit pohon yang berwarna coklat.
Yokai
Berbeda dengan baju adat seperti diatas, Yokai merupakan baju adat yang cukup sulit untuk ditemui di Papua. Pasalnya yokai biasanya hanya bisa ditemui di wilayah Papua Barat ataupun di daerah pedalaman Papua.
Jika sebelumnya Sali hanya boleh dipakai oleh wanita Papua yang masih lajang, Yokai merupakan baju adat yang hanya boleh dipakai oleh wanita Papua yang sudah menikah atau berkeluarga. Baju adat yang satu ini memiliki warna coklat sedikit kemerahan.
Meskipun terlihat sederhana tapi Yokai memiliki filosofi yang memiliki arti bahwa masyarakat Papua termasuk masyarakat yang dekat dengan alam. Selain itu baju adat yang satu ini juga termasuk baju adat Papua yang tidak boleh diperjual belikan sembarangan.
Itulah informasi mengenai baju adat papua barat, kamu juga bisa terinspirasi dalam membuat jersey komunitas anak papua barat dari tulisan diatas saat memesannya di jasa jersey printing.